JANGAN MENJAUH DARIKU
Mentari pagi telah menampakkan
dirinya pertanda malam telah berlalu, aku terbangun dan bersiap-siap untuk
pergi ke sekolah. Aku berjalan kaki bersama teman-temanku. Melewati hutan yang
rindang dan hijaunya pohon, menghirup udara segar di pagi hari yang tak kan di
dapatkan penduduk kota. Kenalkan nama ku Nadine Donna salah satu siswi teladan
di SMP Harapan Bangsa. Aku mempunyai banyak sahabat di sini termasuk Sheila, karmila,
dan juga Nasya. Mereka sahabat terdekatku. Kita selalu bersama dari kelas tujuh
sampai kelas pun kami berempat. Hingga
akhirnya kami terpisah setelah kelulusan itu. Karmila yang memutuskan tidak
melanjutkan sekolah karna faktor ekonomi dan juga Nasya yang memilih sekolah
SMA Harapan Jaya. Kami berempat terpisah, hanya aku dan Sheila yang masuk di
sekolah yang sama di SMK Kabupaten Bogor
tepatnya di SMK Negeri 1 cariu di SMK Multimedia.
Aku memutuskan masuk smk karna SMK BISA.
Janji kita berempat adalah kita tidak
saling melupakan, kita akan tetap menjadi kita. Terutama janji Sheila
pada ku “Kita akan bersama, aku nggak mau pisah sama kamu. Aku nggak kenal
mereka dan aku nggak mau mereka aku hanya ingin kamu.” Kata Sheila. ”walaupun
kita di smk ini berbeda jurusan tapi kita akan seperti biasa kita akan tetap
bertemu dan bercanda tawa” balas ku.
Acara kelulusan diselenggarakan,
kita berfoto ria, menangis dan bercanda bersama. Sungguh hari yang melelahkan.
“Donna, jangan sombong ya kalau kita udah pada pisah”Ketus karmila membuka
pembicaraan, “iya, aku nggak bakal gitu kok, aku tetap teman kalian, aku tetap
sahabat kalian. Kita bersama. main saja kerumah ku kalo kalian kangen padaku.”
Jawabku. “Bener ya kalian semua jangan pada sombong, aku pegang kata-katamu”
timpa Nasya. “iya aku janji” balas Sheila. Kami pun berpelukan.
Setelah acara kelulusan itu, aku
belum pernah bertemu karmila, bahkan chat di media sosial pun jarang, sedangkan
Nasya, aku kadang-kadang bertemu dia di jalan ketika berangkat sekolah, hanya
saling sapa saja. “Hai Nas…” sapa ku, “haiiiii… “balas Nasya. Hanya begitu
saja, semua keadaan ini berubah begitu cepat. Aku tidak ingi seperti ini.
Hari ini di sekolah baru ku bersama
Sheila, kami selalu berangkat bersama dan di sekolah kami bertemu tiap hari
walaupun beda jurusan. Hingga akhirnya aku tidak berangkat bersama Sheila lagi.
Keadaan berubah dengan cepat, aku dan Sheila renggang, seakan-akan aku terpisah
jauh darinya. Keadaan ini yang aku takutkan sejak masih SMP. Di parkiran
sekolah hanya saling sapa dan ngobrol singkat sekedar basa-basi. Sheila dan aku
seperti orang yang baru bertemu, terlihat canggung dan kaku. Mungkin karna kita
sudah mempunyai teman masing-masing, dan waktu yang jarang mempersatukan kami.
Semua janji kita berdua tidak di tepati. Kami pernah saling berjanji “shei,
kita akan selalu bertemu dan menghabiskan waktu bersama di perpustakaan sekolah
yaa” janji ku, “Iya aku setuju, kita akan bertemu di sana” ucapnya. Namun semua
omongan itu hanya omong kosong yang tidak terjadi sekali. Semakin hari semua
keadaan berubah, kita berdua semakin menjauh dan menjauh lagi.
Ini bukan yang ku inginkan aku tidak
ingin seperti ini, ini selalu membuat ku ingin kembali ke SMP yang dimana aku
masih bersama 4 serangkai sahabatku. Mereka telah memilih jalan hidup
masing-masing. Tapi percayalah, mereka tetap ada dalam bagian hidupku,
persahabatan selama tiga tahun tak kan mudah begitu saja terlupakan. Kita
memang tak kan seperti dulu lagi, tapi kita mencoba lebih baik lagi.
Aku
yakin ini bukan akhir dari segalanya. Nadinne, Sheila, Karmila dan Nasya, We
are forever together.
Keren :D
BalasHapus