Jumat, 13 Februari 2015

Cerpen


          JANGAN MENJAUH DARIKU
            Mentari pagi telah menampakkan dirinya pertanda malam telah berlalu, aku terbangun dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah. Aku berjalan kaki bersama teman-temanku. Melewati hutan yang rindang dan hijaunya pohon, menghirup udara segar di pagi hari yang tak kan di dapatkan penduduk kota. Kenalkan nama ku Nadine Donna salah satu siswi teladan di SMP Harapan Bangsa. Aku mempunyai banyak sahabat di sini termasuk Sheila, karmila, dan juga Nasya. Mereka sahabat terdekatku. Kita selalu bersama dari kelas tujuh sampai kelas  pun kami berempat. Hingga akhirnya kami terpisah setelah kelulusan itu. Karmila yang memutuskan tidak melanjutkan sekolah karna faktor ekonomi dan juga Nasya yang memilih sekolah SMA Harapan Jaya. Kami berempat terpisah, hanya aku dan Sheila yang masuk di sekolah yang sama di SMK Kabupaten Bogor tepatnya di SMK Negeri 1 cariu di SMK Multimedia. Aku memutuskan masuk smk karna SMK BISA. Janji kita berempat adalah kita tidak  saling melupakan, kita akan tetap menjadi kita. Terutama janji Sheila pada ku “Kita akan bersama, aku nggak mau pisah sama kamu. Aku nggak kenal mereka dan aku nggak mau mereka aku hanya ingin kamu.” Kata Sheila. ”walaupun kita di smk ini berbeda jurusan tapi kita akan seperti biasa kita akan tetap bertemu dan bercanda tawa” balas ku.
            Acara kelulusan diselenggarakan, kita berfoto ria, menangis dan bercanda bersama. Sungguh hari yang melelahkan. “Donna, jangan sombong ya kalau kita udah pada pisah”Ketus karmila membuka pembicaraan, “iya, aku nggak bakal gitu kok, aku tetap teman kalian, aku tetap sahabat kalian. Kita bersama. main saja kerumah ku kalo kalian kangen padaku.” Jawabku. “Bener ya kalian semua jangan pada sombong, aku pegang kata-katamu” timpa Nasya. “iya aku janji” balas Sheila. Kami pun berpelukan.
            Setelah acara kelulusan itu, aku belum pernah bertemu karmila, bahkan chat di media sosial pun jarang, sedangkan Nasya, aku kadang-kadang bertemu dia di jalan ketika berangkat sekolah, hanya saling sapa saja. “Hai Nas…” sapa ku, “haiiiii… “balas Nasya. Hanya begitu saja, semua keadaan ini berubah begitu cepat. Aku tidak ingi seperti ini.  
            Hari ini di sekolah baru ku bersama Sheila, kami selalu berangkat bersama dan di sekolah kami bertemu tiap hari walaupun beda jurusan. Hingga akhirnya aku tidak berangkat bersama Sheila lagi. Keadaan berubah dengan cepat, aku dan Sheila renggang, seakan-akan aku terpisah jauh darinya. Keadaan ini yang aku takutkan sejak masih SMP. Di parkiran sekolah hanya saling sapa dan ngobrol singkat sekedar basa-basi. Sheila dan aku seperti orang yang baru bertemu, terlihat canggung dan kaku. Mungkin karna kita sudah mempunyai teman masing-masing, dan waktu yang jarang mempersatukan kami. Semua janji kita berdua tidak di tepati. Kami pernah saling berjanji “shei, kita akan selalu bertemu dan menghabiskan waktu bersama di perpustakaan sekolah yaa” janji ku, “Iya aku setuju, kita akan bertemu di sana” ucapnya. Namun semua omongan itu hanya omong kosong yang tidak terjadi sekali. Semakin hari semua keadaan berubah, kita berdua semakin menjauh dan menjauh lagi.
            Ini bukan yang ku inginkan aku tidak ingin seperti ini, ini selalu membuat ku ingin kembali ke SMP yang dimana aku masih bersama 4 serangkai sahabatku. Mereka telah memilih jalan hidup masing-masing. Tapi percayalah, mereka tetap ada dalam bagian hidupku, persahabatan selama tiga tahun tak kan mudah begitu saja terlupakan. Kita memang tak kan seperti dulu lagi, tapi kita mencoba lebih baik lagi.

Aku yakin ini bukan akhir dari segalanya. Nadinne, Sheila, Karmila dan Nasya, We are forever together. 

1 komentar: